Rabu, 05 Desember 2007

Sosok Istimewa

Beberapa kali, beberapa orang terasa menyentuh hati aku yang paling dalam. aduh, kenapa jadi sok puitis begini ya...?
Pertama, beberapa minggu yang lalu, seorang saudara meminta aku mengantarkan dia ke puskesmas terdekat di daerah sesetan. sewaktu dia sedang antri di loket obat, seorang bapak tua, dengan pakaian safari, dan celana biru tua yang disetrika rapi, sedang berdiri di loket. begitu sederhana. tapi pakaiannya rapi dan bersih. sewaktu dia membayar obat, yang memang tidak mahal, aku sempat melirik, uangnya diatur rapi sekali. Hatiku tiba-tiba terasa gimana gitu. istilah kerennya, something touched my heart. Pikiranku secara cepat langsung melayang kepada seseorang. Papa.
Bapak tua tadi, ngingetin aku pada papa. Papa yang sederhana, tapi selalu berpakaian rapi. papa yang selalu menata segala hal dengan rapinya. Papa yang...papa yang terhebat bagiku.
hiks...
Dan tadi pagi, waktu aku bernagkat ke tempat kerja, karena terburu-buru, aku kelewatan pom bensin, sedangkan mio-ku tercinta, butuh supply bensin. Jadilah aku beli bensin ngecer gitu. Pedagangnya seorang bapak tua. Dia tidak serapi papa. tidak sebersih papa. Tapi, aku ngeliat dia begitu gesit dan cekatan melayani pembeli. Aku ingat papa.
Papa yang saat bekerja begitu gesit. Papa yang tegaas. papa yang segalanya.
Saat ini beliau sudah pensiun. Sebenarnya sejak 6,5 tahun yang lalu.
Papa mulai berubah. Mungkin karena sekarang papa tidak bekerja lagi. Papa lebih banyak melakukan aktivitas di rumah. Kondisi ekonomi papa pun, tidak seperti dulu lagi. Pernah papa bertanya..."apa seharusnya dulu papa jadi orang yang nggak jujur aja ya?"
papa dulu bekerja di kantor bumn yang cukup besar. dengan posisi yang lumayan. gaji besar. dan banyak kesempatan untuk mendapatkan 'uang lebih'. Tapi, papa nggak seperti itu.
Dia bukan sok bersih. hanya saja, papa ga mau nyusahin. kalaupun dia dapat 'sesuatu' maka semua orang yang ada di bagiannya akan mendapat bagian juga. sama rata. karena kata papa...semua orang punya hak yang sama...
Karenanya, saat papa menanyakan itu, aku segera menjawab...
"papa itu, buat anak-anak papa...adalah orang hebat. jangan ngerubah pandangan kami, ya pa?"
Aku bangga pada papa.
Dia sosok yang sangat spesial. dia begitu menyayangi anak-anaknya. Bagi papa, anak-anaknya adalah puteri dan pangeran. Kami diperlakukan dengan sangat baik.
Saat ini, jika ada satu keperluan ke kantor papa, semua orang akan segera mengenali aku...sebagai PUTERINYA PAK SABA.Banyak perlakuan istimewa yang aku dapatkan.
Sampai ke satpam pun menyapa aku dengan begitu hormatnya.
Semua menyampaikan salam.
Aku benar-benar bangga pada papaku.
kesederhanaan, kejujuran, dan kerja kerasnya, serta kecintaan papa pada keluarga...
adalah keteladanan bagi kami semua...
I LOVE U PAPA

Kamis, 29 November 2007

YANG TERCINTA

Yang tercinta dalam hidupku. Tempat ku berbaring saat aku merasa lelah teramat sangat.
tempat ku menangis saat air mata sudah tak mampu terbendung.
tempat ku tertawa saat kebahagiaan datang menyerbu.
Dia selalu ada bagi aku, bagi kami semua.
Mungkin dia bukan orang yang hebat ataupun begitu terkenalnya.
Tapi hidupku, akan terasa hampa tanpanya.
cinta dia hanya bagiku, bagi kami.
Hatinya telah terbagi bagi kami semua
Tapi cintanya tetap besar dan tulus.
banyak tawa, cerita, airmata dan semua, yang kami lewati bersama.
banyak pula kecewa dan luka yang mungkin telah aku torehkan.
Itu bukan maksudku. Karena bagiku, kau begitu berarti.
Dirimu, hidupku...
Cintamu, jadikanku seperti ini.
Terima kasihku, tak cukup...
Dirimu, cintaku...
SELAMAT ULANG TAHUN CINTAKU...
SELAMAT ULANG TAHUN MAMAKU...

Jumat, 16 November 2007

Perempuan bernama Ida

Perempuan itu bernama Ida. Aku, dan banyak temanku memanggil dia 'mbak Ida'. Hari pertamaku menginjakkan kakiku di sekolah ini, adalah juga hari pertama aku mengenal sosok mbak Ida. Awalnya klise banget....biasa saja. setelah hampir sebulan...aku, mbak Ida, en mbak mutia, jadi pesaing trio kwek-kwek versi sekolah ini.
Apa yang bisa aku ceritakan tentang mbak Ida? Yang bisa aku tuliskan...
  1. selalu siap menjadi 'penadah' cerita-cerita kami, baik sedih, senang ataupun marah.
  2. menjadi mama bagi kami semua
  3. selalu berusaha membantu dan membagikan kesenangan pada kami
  4. bisa menjadi teman curhat yang menyenangkan. juga untuk menemukan solusi.

Hubunganku dan mbak Ida menjadi semakin dekat saat mbak Ida ditunjuk menjadi penanggung jawab library (librarian, kaliii....) di sekolah ini. Aku yang notabene tidak punya ruangan khusus, jadi sering nongkrong di library. Bahkan kadang, jadi ruangan kelas untukku. begitulah....... Bulan September, mendekati puasa...mbak Ida mulai berjilbab. Dia sering bercerita, bahwa akhir-akhir ini, banyak cobaan menimpanya. Aku dan dia saling menguatkan, mungkin ini adalah ujian untuknya. Dan dia semakin berusaha mendekatkan diri dengan-Nya. Sampailah hari itu...Hari kamis, 9 November 2007. Putri sulungnya, Mayang, ditemukan pingsan di kamar mandi, villa yang mereka sewa untuk teman mereka (ini info yang aku dengar secara sepintas). sejak hari itu, Mayang koma. di ICU Rumah Sakit Sanglah. Sejak hari itu, mbak Ida dengan ketabahan yang luar biasa, menemani Mayang. Aku kagum dengan kekuatan mbak Ida. Aku berharap dan berdoa untuk mereka. Bukan hanya aku, seluruh anggota sunrise School, mendoakan dan menguatkan mereka. Specially, our best principal...Ms.Debba. Beliau bahkan sampai ikut stand by disana.

sayang, YME berkata lain...Mayang dipanggil-Nya, pada hari Rabu, 14 Nov.2007, just after midnight.

Dia...Perempuan bernama Ida itu...tetap kuat tetap tabah...dalam kesendirian...hanya bersama anak ke-2 nya...Rovy. Jangan tanya kemana sang ayah, karena aku tak akan mau membahas itu. Yang jelas...perempuan bernama Ida itu...memang sangat mengagumkan. tuhan, memang sangat mengasihi dia. Pasti ada hikmah dibalik semua ini. Dan kami, selalu mendukung dan menyayangi dia. yang selalu membantu kami. we love you Mbak Ida, hope you come back soon to our school.

Jumat, 26 Oktober 2007

Minggu Serba Salah....

Aduuuhhh...minggu ini serasa jadi minggu serba salah...
habisnya, banyak hal yang bikin aku di posisi serba gak enak. Dwi nikah, pas aku lagi ngepasar di kampung. Jadi ga bisa dateng. Mana ke Tabanan, lagi. Padahal Dwi itu temen baik di sekolah. Dah gitu, aku kan minjem bahan pengajaran Dian, masternya ni....trus aku taruh di loker. Eh, ilang. Tetep aku yang salah dunk...hiksss...sedih bangetz.
Apa lagi ya? Wah pokoknya banyak hal deh.
Bener-bener minggu serba salah.
Di rumah juga lagi pada sibuuuuukkk semua. Serasa kita dikejar waktu.
Odalan berentetan kayak sepur. Jadi semua orang pada sibuk, buk...
Termasuk aku en suami.
Yang parah, kesempatan buat beberes jadi langka banget.
Alhasil rumah serasa gudang beneran.
Ternyata bukan cuma minggu serba salah, tapi juga minggu serba susah......

Kamis, 12 Juli 2007

Kecewa...

Malam ini, aku kecewa...
Semua nggak seperti yang aku, ataupun banyak orang harapkan...bayangkan...yakini...
Kenapa...
HADY MIRZA YANG MENANG ASIAN IDOL..?????!!!!!!!
Yaaa....bukannya aku bilang dia bad tapi kan masih ada Jacklyn, Mike, dan Mau...(urutan ini berdasarkan urutan kepantasan, menurut Mahitri!).
Kalo boleh, tentu...diriku mengharapkan Mike jadi pemenang...dia bagus banget kan?
Tapi, aku ngakuin, Jacklyn is the best...tapi teteup...Mike dunk!
Bete bete bete....
Bela-belain nonton ampe lewat midnight...
Ich...penting banget yah ngomongin Asian Idol?
Ya penting donk untuk detik ini...
Pan daripada dipendem betenya...
Ya udah....
Go Jacklyn! Go Mike...!!!
Congrats to Hady...
Hiks...

Jumat, 02 Maret 2007

TEACHER IN SERVICE

Huuaahh...hari ini ga ada murid-murid yang kadang bikin keriting. Tapi kok jadi sepi bener yah...
Meeting...working...hari ini penuh diskusi en kerjaan.
Sekolah yang menyenangkan. Aku jadi selalu pede dalam berhadapan dengan murid-murid. Terkontrol tanpa merasa terintimidasi oleh pihak owner, office, maupun principal.
Sunrise School...siapa sangka aku bisa nemuin tempat kerja seasik ini?
Kata temen-temen di kantor...ini sekolah keluarga, hehehehe...
Gak ada murid-murid...
Sepii...

Kamis, 01 Maret 2007

EMOSI JIWA

Marah...marah...ituuu aja kerjaanku seminggu ini. yang jadi sasaran omelanku, ya pasti Vina...kan dia lagi bandel-bandelnya tu. ada aja yang dikerjain Vina bikin aku mangkel. Yah, namanya juga ibu RT, abis beberes, maunya nyante, eeeehhhh, kamar udah dijadiin kapal pecah lagi. peralatan dapur pindah ke kamar lah...sepeda yang kotonya minta ampun bisa masuk rumah, mainan adik disembunyiin sampe si adik nangis...haduhhh. Ya sih, kalo dipikir-pikir, dia emang kreatif, tapi...diriku kan lelah...(waduh...)
Jadinya Meca juga sering aku omelin. Habis, lagi marahin Vina, eeeh, bahuku digigit ama giginya yang kecil2 en tajamnya minta ampun. Dah gitu ketawa pula!
Kadang kasian juga ama Vina...aku omelin sepanjang hari. Dia jadi sering kabur ke rumah ortuku...kata dia, enakan disana ama babah (papaku).
Kemaren sore, dia bikin aku ngamuk-ngamuk lagi. Ini kejadiannya pas mau sembahyangan di desa sebelah. Emosi jiwa bener ama ni anak...
Malemnya, selesai aku beberes, mau istirahat, dia mendadak acting jadi Pilar, si gadis cheer yang ada di peque prix tu lo...
Loncat sana, loncat sini, dll...aku dah pengen marah lagi...
Sampai tiba-tiba aja, dia dateng bawa majalah Ayahbunda milikku yang edisi beberapa tahun lalu, bahkan sebelum dia lahir.
Aku hampir ngamuk lagi...kan dia berantakin lemari buku ni...
Tapi ya udah, aku ambil aja bukunya, dia minta dibacain...hm...siapa tau mau langsung tidur nih, pikirku.
Vina sibuk buka-buka majalah...sampai di satu artikel, dia minta diceritain...tau judul artikel itu?
"12 CARA MEMBUAT ANAK BAHAGIA"
Aku jadi tertarik juga...
Eh, di salah satu point disebutin, anak di bawah umur 4 tahun, memang suka membangkang...Kita sebagai ortu, yang emang udah dibebani dengan banyak masalah dan kerjaan, pasti gampang emosi. Daripada menyakiti anak baik secara fisik maupun kata-kata...(aku ga pernah secara fisik loh...), mending jauhi dulu kalo lagi emosi...dst
Aduh aku jadi kesentuh juga...kayak kejadian aku dan Vina sekarang kan?
Aku jadi merasa seperti emak-emak bawel gitu deh...
Hiks...maafin mama ya sayang...
Kayaknya aku mesti belajar ngontrol emosi neh...

Selasa, 20 Februari 2007

kemas-kemas

Minggu kemaren (maksudnya hari minggu) jadi hari repot nasional di rumah baruku... Hari sabtu, suami ke denpasar ngangkutin barang-barang yang ada. Hari minggu, diriku ngeberesin semuanya di rumah. Ampe sekarang belum rapi bener sih...hehehehe...
Seneng rasanya bisa kemas-kemas di denpasar, finally...
Seneng rasanya bisa beberes di rumah.
Vina yang paling nyambut gembira...
Malemnya, capeeekkk banget. Pas gitu, datang kakek dari pihak ayahnya suami...
Dia ngasi dukungan buat aku. Terima kasih ya...
Papa juga sempet dateng dan ngasi semangat...
SEMANGAT!!!!
jadi inget kata-kata mama...
Orang dikatakan berhasil, adalah pada saat dia mendapatkan banyak ketulusan dan dukungan justru pada saat ia berada dalam kesusahan...
Berarti, aku memang disayang banyak orang ding....
Hehehehe...
Terima kasih semua...
Ohya...besok aku mau pasangin foto-foto ah...
Pemandangan di rumahku keren deh...
Soale di tengah sawah bo'
adem deh...

Kamis, 15 Februari 2007

Masa-masa sulit

Akhirnya, masuk juga ke masa-masa sulit. Aduh, saat ini...rasanya aku dan keluarga berada di titik nadir. Kami mulai lagi semuanya dari awal.
Perbaikan hubungan antara aku dan suami, juga antara aku dan keluarga suami.
Perbaikan diriku sebagai seorang ibu...

aku benar-benar seperti mulai dari nol.
Thank's God...ada Vina dan Mesha. Dan juga ada papaku tersayang.
Vina selalu menjadi pendampingku, saat aku menangis...maka dialah yang setia menghiburku...
Papa...always stand beside me...
Tuhan...aku juga tau...Engkau selalu berada di tempatmu.
Maka aku yakin...semua ini juga akan berlalu...dengan tuntunanmu...
ajarilah aku untuk berjalan...
Amin...

Selasa, 30 Januari 2007

<<<>>>

Pernah ga sih, kamu ngerasa kamu sendirian aja...padahal kamu berada di tempat yang ramai. Bahkan, di mana orang-orang sekitar adalah orang-orang yang sudah kamu kenal...
Pernah gak, kamu sedang berbicara dengan seseorang yang sudah kamu kenal, tapi rasanya, suaranya jauuuuhhh sekali, cuma ada suara mendengung.
Pokoknya, kamu serasa terasing, bahkan di tempat tinggal kamu sendiri.
Hhhhhh.....
Entahlah, suatu masalah bikin aku sempat merasa terasing. Saat ini, di sini...
Pada satu titik, malah aku sempat memandangi mesha dan vina...seperti mereka itu berada jauuuhhh sekali....
Ada apa? Entahlah....
Tapi, seperti biasa, aku selalu berusaha jadi sempurna. kelihatan baik, bahagia dan sempurna di depan orang lain.
"Kenapa kamu sekarang kurusan?"....jawabku...iya, program diet.
"kamu keliatan sakit, kenapa?"....jawabku...maag sedang kumat.
"kamu ada masalah?"....jawabku...capek dikit.
Semua aku jawab dengan 'cengiran lucu'
Kenapa aku gak pernah bisa jujur tentang apa yang terjadi...tentang apa yang aku rasa...
Belajar berbagi...
Mungkin itu yang harus aku pelajari.
belajar menerima dan bersabar...
Mungkin itu yang harus kuterapkan...
Resolusi tahun ini...
Jangan ada marah, jangan membenci, jangan dendam...
Pasrah pada-Nya...luaskan hati seluas samudra, lihat anak-anak...
Amin.

Senin, 15 Januari 2007

Pulang Kampung

Sebulan lebih aku udah tinggal di desa Bangbang,Bangli, tempat suami aku. Banyak hal yang aku pelajari, tapi juga banyak hal yang bikin aku terkejut. Yaaaa…gimana ya, namanya juga tumben tinggal en membangun hidup di desa. Setidaknya, satu hal yang aku pelajari bener, adalah tentang menghargai nilai uang. Dulu, aku terbiasa belanja dan jajan sesuka hati aku. Ya emang sih, uang hasil kerja aku sendiri. Tapi, kalo dipikir-pikir, perlu gak sih yang aku beli. Perlu gak sih ngemil macem-macem? Lumayan lah buat program diet, hehehehe.
Sebelumnya, sehari aku bisa ngemil ini itu, sampai ngabisin min.5rb sehari. Tapi, setelah disini, aku jadi mikir sendiri. Bayangin ya…di toko suami aku, yang biasa kerja jadi tukang angkut semen ato tehel, ato ngangkatin batako, dan sejenisnya, namanya me Merangi (me=ibu) dan mbok Kemen, mereka ngebantu suami nyari nafkah, dari ngangkutin tehel or semen, mereka dapet Rp.200/sak. Kalau batako, menurut me Merangi, mereka dapetnya Rp. 10.000/250 biji batako.
Pantesan ya, suami aku tu, amat sangat perhitungan. Kadang nyebelin sih emang, tapi, ngeliat tempat dia kerja, aku jadi ngerti sendiri. Tukang cetak batako aja, (Pak Nengah) dapetnya Rp.15rb/ 50 batako. Berat loh nyetak batako tu…Tenaga yang dipake gede banget. Apalagi kalo pesenan lagi banyak, Pak Ngah ampe ga bisa istirahat. Kata pak Ngah, capek memang, tapi ya mau gimana lagi. Dia suka disini, karena katanya Pak Agus (suami aku) ga bawel, en makan siang juga ditanggung.
Selama disini, aku jadi seperti tim investigasi, aku suka ngobrol ama orang-orang yang kerja di sini, karena penasaran aja. Pingin tau gimana hidup mereka. Dulu, kalo dating sesekali kesini, aku cuma basa-basi aja ama mereka. Tapi sekarang, aku bener-bener tulus kok. Ngobrol ama mereka bener-bener buat nyari hiburan. Aku jadi seneng bikin jajanan pasar gitu, buat camilan orang-orang yang kerja. Bukan apa-apa, aku seneng aja ngeliat mereka seneng. Jadi banyak info yang aku dapet. Hehehehe…
Kemaren, mbok Kadek, yang suka bersih2 di rumah mertua aku, mau metik cabe di deket kandang ayam. Jam 11.30 baru mulai! Kebayang ga bo’ panesnya….aku jadi penasaran, jadi aku ikutan kesono. Biasanya, aku paling anti berpanas-panas di siang bolong. Bukan karena takut item, tapi aku ada masalah ama kepala. Kalo kepanesan suka migren. Bbrp waktu lalu, gara-gara ngeliatin orang membangun dapur, aku kepanesan terus, jadinya migren 5 hari!!! Tapi kali ini, dengan modal topi pinjeman, aku ngikutin mbok Kadek ke kebun. Kata dia, di kebun itu, kira-kira dapetnya sekitar 15kg. ntar paling dia dapet berapa persen gitu. Aku ikutan deh metik. Ternyata, buat dapetin duit tuh susah banget ya? Aku sih lumayan tahan, si Mesha yang ga tahan…nangis mulu dia. Ya udah, aku berhenti. Udah gitu…baru ketauan, aku salah metik, yang masih muda aku petikin, hehehehe…maafkan daku ibu mertuaku tersayang…Habis aku ga tau bedanya…yang muda juga gede-gede, ya gimana dong…
Nah satu hal lagi yang bikin aku rada miris…
4 hari ini, cuaca agak mendung, jadi batakonya agak mentah, ga berani dikirim. Udah gitu, orderan juga sepi, paling orang beli semen satu sak, ato alat-alat listrik yang ga perlu tukang angkut. Aku sih ga kepikiran kemana-mana. Nyante aja. Cuma sering ngobrol ama suami, “sepi yah?” gitu aja. Aktivitas di rumah sih tetep jalan.
Sampai tadi pagi, tiba2 aja ada banyak pesenan Batako dan semen yang lumayan. Datanglah para ibu tukang angkut. Sewaktu istirahat, mereka ngomong gini…”Aduh ming, 4 hari ini, di sini gak ada kerjaan, kita jadi gak bias beli bumbu dan bahan lauk…”
‘Deg!’
hatiku serasa disodok…padahal, di sini, seharinya paling banyak mereka dapat antara 4rb-15rb…tetapi berarti banget buat mereka. Sedangkan buat aku…4rb tuh habis Cuma buat beli minuman favoritku.
Emang sih, ini kan tentang rezeki dan penghasilan kita sendiri. Mau diapain juga kita yang kerja kok. Tapi, gak ada salahnya, kita nyayangin uang. Karena diluar sana, banyak banget yang menggantungkan perut sekeluarga pada uang….2rb rupiah sekalipun.
Aku belajar untuk lebih mengharagi uang. Dan orang-orang. Mereka orang kecil, yang kelihatan gak se’cling’ kita…tapi, kalo ga ada mereka, usaha suami aku juga ga jalan. Aku belajar menghargai mereka, juga belajar untuk bersahabat dengan mereka, yang dulu aku piker “ah, ga asik ngobrol ama mereka, ga nyambung”
Tapi sekarang, aku asik-asik aja kok…
Ternyata, setiap keputusan yang kita ambil, seberat apapun, pasti ada hikmahnya, ya?
Berat buat aku tinggal di desa, dan jadi komuter, tapi…aku kan si super woman (kata abang eka-ku)…jadi aku pasti bisa….
Yuuukss…