Kamis, 26 Mei 2011

~SEHABIS BERITA~

Aku suka nonton berita. Tidak hobby banget sih, suka aja. Daripada nonton sinetron, mendingan juga nonton berita. Berita yang bukan infotainment. Tapi, sejujurnya, suka nonton berita sebagai sampingan. Kalau sedang tidak pengen nonton acara kesukaan utama. Yaitu, acara komedi.
Hmm, kalau dipikir-pikir, rasanya lebih menyenangkan nonton talkshow, atau acara macam Bolang, Deni manusia Ikan, dst. Lebih santai. Nambah pengetahuan, nggak bikin ribet. Nonton Kick Andy, bikin kita mempelajari sesuatu dari pengalaman orang lain. Just Alvin, acara hiburan yang ga asal ‘hiburan dan berbincang’.
Lalu ada apa dengan Bolang dan acara semacam itu? Aku belajar dari anak-anakku. Begini, suatu hari, Vina berbicara tentang kopi Luwak. Darimana asalnya, bagaimana prosesnya, sampai harganya. Juga, anak2 pernah membahas tentang kota2 di dunia yang paling bersih, populasi terbesar, sampai…beda antara kepiting dan rajungan. Tentu saja, infonya dari acara di salah satu TV Swasta antara pk.11.00 – 15.00 wita. Aku jadi ketularan.
Walaupun, pada akhirnya…”I prefer to read than watching tv”
Nah, balik lagi ke Berita. Ada ga sih, yang rutin…banget nonton berita? Terutama, berita nasional. Maksud saya (dengan kata nasional) tentu saja berita dalam negeri, bukan merk alat elektronik itu, ya! ~garing~
Soalnya nih, yang dibahas di berita-berita (nasional) belakangan ini, menurut aku…(yang jarang nonton berita) agak … membosankan. Apalagi yang rajin nonton berita, ya? Nggak pusing apa? Terutama, berita dari dunia politik. Maaf, bukan bermaksud buruk…tapi, apa yang bisa kita contoh dari para ‘panutan’ itu?
Sekali lagi, maaf, tapi, saya benar2 ingin tahu, apa yang ada di pikiran para penonton yang lain? Saya benar2 penasaran. Karena yang ada di pikiran saya adalah….
Seandainya, Dora Emon mau meminjamkan pintu kemanasaja, saya ingin dia mengantarkan saya bertemu dengan Profesor Snape di Sekolah Sihir Hogwarts, dan memohon agar Profesor berkenan memberikan satu tanki ramuan VERITASERUM, agar rakyat tidak lagi bingung, manakah yang benar2 tulus, dan siapakah yang patut disingkirkan untuk memajukan negara ini…”