Sabtu, 21 Januari 2012

Bersyukurlah

Semestinya bersyukur pada rasa capek karena itu menghindarkanmu dari bosan
mestinya bersyukur pada kesulitan karena itu membuatmu terus belajar, mestinya bersyukur pada hari kerja karena itu membuatmu menikmati hari libur...
Intinya, bersyukurlah atas apapun yang terjadi dalam setiap langkah kehidupan kita...
(Berbicara pada diri sendiri, pastinya)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 07 Januari 2012

Ini Sangat Melelahkan

Ketika seorang muridku mengeluh tentang kegiatan prakerinnya, aku tentu memberi semangat,sebagai ibu wali, tentu. Walaupun, dari semua siswaku, baru kelompok ♈ǝлƍ ini mengeluhkan ttg kegiatannya.
Kelompok Ɣªήg lain dengan kadar kesibukan ♈ǝлƍ sama, belum ada keluhan. Maksudku, keluhan dalam makna negatif. Mereka tidak mengatakan lelah secara tersurat. Inti dari cerita anak2 kelompok lainnya, ini memang melelahkan, tapi kami sangat menikmati. Baru dari kelompok ♈ǝлƍ satu ini aku mendengar kata2 lelah diucapkan secara terang2an dan beragam keluhan lain.
Ketika aku mengatakan ini ujian, ada satu kalimat yg dari anak2 tsb ♈ǝлƍ membuatku berpikir, mereka tidak merasa bahwa aku paham betapa melelahkan ini semua.
Well, ya... Yg mereka tau,mungkin aku, terlihat bersih, rapi, dan tidak terlihat susah.
Tapi ketika aku mengatakan aku mengerti betapa lelahnya mereka di lapangan dengan berbnagai pekerjaan di bidang kelistrikan... Aku bersungguh2 mengatakannya. Mungkin benar aku tidak mengalami langsung. Hanya, aku mengerti dengan sangat jelas apa Ɣªήg mereka rasakan. Anak2 mungkin tidak tau, ayahku adalah orang listrik. Beliau pensiun pada posisi ♈ǝлƍ sudah sebagai orang belakang meja. Tapi puluhan tahun, beliau bekerja sebagai tenaga lapangan. Pada masa2 awal beliau bekerja, hanya aku tahu dari cerita papa, atau mama. Tapi ada waktu tertentu dimana aku menjadi saksi betapa melelahkan pekerjaan papa !†ù. Aku dan kakak perempuanku, sering ikut menunggu papa pulang dari memperbaiki gardu listrik, bersama mama. Saat kondisi cuaca sangat buruk, aku sering melihat mama sembahyang. Maka aku pun akan ikut sembahyang. Saat !†ù, sungguh aku tidak tau maknanya, tapi saat sudah mulai besar, aku menyadari betapa mama benar2 cemas. Tidak jarang papa keluar saat tengah malam, atau pada siang hari, saat papa seharusnya makan, beliau masih nangkring di atas tiang listrik. Saat papa sudah pada posisi kepala cabang, di Merauke dulu, papa tidak pernah hanya duduk diam di belakang meja saat anak buahnya berada pada kondisi darurat. Beliau pun akan trun ke lapangan. Dari obrolan para tenaga lapangan ini, aku tau betul bahwa !†ù semua sangat melelahkan. Aku juga pernah merasakan bahwa pekerjaan ini berisisko tinggi. Seorang anak buah papa, Ɣªήg kebetulan sangat dekat dengan kami, anak2nya, secara tragis meninggal di lapangan saat memperbaiki jaringan listrik. Om Tripang, begitu kami memanggilnya. Beliau tertimpa travo,dan meninggal di lokasi.
Lama sekali peristiwa ini membekas di kepalaku. Kadang aku selalu berfikir, !†ù bisa saja terjadi pada papa kan? Mereka berada di lokasi Ɣªήg sama. Sejak saat !†ù, (aku baru kelas 5 SD) aku menaruh penghargaan sangat tinggi pd tenaga lapangan. Aku tidak mau ikut mencaci petugas listrik saat lampu bermasalah. Bukan karena papa-ku pegawai PLN, tapi lebih karena petugas lapangan Ɣªήg berisiko tinggi !†ù.
Jadi, saat ini, ketika aku menjadi wali bagi anak2 listrik ini, aku merasa sangat sayang pd mereka. Mungkin, karena kesamaan kondisi, ya?
Aku merasa seperti berada di antara orang2 yg dulu pernah dekat dengan keluarga kami. Jadi, saat aku mengatakan bahwa aku mengerti dengan kelelahan mereka, aku bersungguh-sungguh.
Bukan sekedar basa-basi.
Akupun pernah merasakan sulitnya di dunia kerja. Jadi saat anak-anak dari kelas lain mengatakan lelah, aku benar2 tulus memberi dukungan (bukan hanya aku, guru lain pun secara tulus mendukung anak2 ini).
Kami sangat mengerti, bahwa ini masa yang berat. Tapi, sungguh, kalau mereka bisa meewati ini dengan semangat, aku yakin, ini akan menjadi kontribusi Ɣªήg baik dalam pembentukan karakter mereka.
Jadi anak2, saat kami para Guru, baik pada posisi wali, pembimbing, atau pendengar yg baik, menyatakan bahwa kalian harus tetap semangat, kalian tidak boleh putus asa, percayalah, kami bersungguh-sungguh. Kami pernah merasakan apa yg kalian rasakan. Dengan posisi Ɣªήg lebih sulit. Yaitu benar2 sebagai tenaga kerja. Yg tidak bisa begitu saja meninggalkan tempat bekerja, dengan alasan Nafkah.
Aku, benar2 berharap, mereka bisa melewati ini semua, dan kembali dengan bekal Ɣªήg positif.
Anak2ku, tetap semangat, Ɣªªªãå
☺ Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴̴͡
Powered by Telkomsel BlackBerry®