Jumat, 29 Agustus 2014

Sepakbola Untuk Anak Bangbang

Kisah sepakbola anak-anak ini, dimulai pada saat saya ingin mencari satu kegiatan untuk Mesha. Kegiatan Υαηҩ dia suka, dan tentu saja bisa membawa manfaat untuknya. Baik itu untuk sosialisasi, menyalurkan hobi, dan siapa tau bisa membawa prestasi di kemudian hari.
Karena itu, sudah pasti kegiatan Υαηҩ dipilih haruslah Υαηҩ benar-benar disukai oleh Mesha.
Jadilah dia memilih sepakbola. Awalnya sih futsal, tapi ternyata biaya per kunjungan latihan untuk futsal lumayan juga Ɣªãå. ​ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮ belum kesampaian budget kami untuk itu.
Jadilah setelah tanya sana-sini, cari info ke teman guru olahraga, Mesha akan diikutkan di klub sepakbola di kota bangli. Ikut latihan bersama anak2 lainnya. Di jadwal Υαηҩ kami peroleh, latihan untuk junior itu 3x seminggu. Ɣªãå paling tidak seminggu 2x lah.
Saya dan papa-nya sepakat bergantian mengantarkan Mesha berlatih.
Di minggu pertama mesha berlatih, setelah 1 jam menunggu, tidak ada satu peserta pun Υαηҩ datang. Pelatihnya pun datang setelah dihubungi via telepon. Latihan pun batal.
Minggu kedua, sepuluh menit setelah Mesha stand by, pelatih datang...peserta tetap nihil. Batal lagi.
Mesha mulai kecewa. Apalagi papa-nya.
Di minggu ketiga, melihat mesha ♈ǝлƍ makin was-was, papa-nya jadi punya ide menarik. Yaitu mengumpulkan teman-teman Mesha, untuk bersama-sama berlatih.
Jadilah...terbentuklah kumpulan anak-anak Υαηҩ berlatih bola bersama di lapangan tembuku.
Setiap hari minggu pagi, ±20 anak dibawah usia 12 tahun berkumpul di rumah kami, kemudian bersama-sama berangkat ke lapangan tembuku dengan mobil pick-up.
Sopir sekaligus pimpinannya...suami saya tentunya. :D
Sudah hampir 2 bulan klub jadi-jadian itu berlatih.
Tidak ada penggantian bensin, atau bayaran dari anak-anak itu. Υαηҩ penting kebersamaannya. Kebahagiaan anak-anak itu, tidak ada duanya.
Betapa bersemangatnya mereka.
Bahkan untuk menghindari anak-anak ini mengeluarkan uang untuk membeli minuman, kami menyiapkan 2 botol air minum untuk mereka.
Saat ini, adik ipar saya (adik suami) ikut berpartisipasi melatih anak-anak.
Yang penting semangatnya, Υαηҩ penting kebersamaannya..
:)
Mana tau, suatu saat muncul bibit pemain handal...Ɣà kan?
Astungkara...
Semangat selalu Ɣªãå Bangbang Junior FC
(•̀_•́)ง
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 28 Agustus 2014

Memberi itu...membentuk pertemanan...

Hari ini saya tertarik mendengar cerita puteri sulung saya, Davina...
Seperti biasa, setiap hari vina biasa membawa bekal (makanan) ke sekolah.
Sebenarnya, bekal-nya tidak harus selalu nasi + lauk saja, tergantung Υαηҩ ada saja. Kalaupun membawa nasi, lauk-nya juga tidak harus Υαηҩ aneh atau saya masakkan khusus, apa saja yg saya masak hari ini, pasti dibawa ke sekolah.
Hari ini, dia membawa bekal nasi+tuna goreng tepung+sambal layu (khas bali).
Sangat biasa menurut saya dan anak-anak.
Seperti biasa (pula) vina akan menikmati bekal-nya ini bersama beberapa teman perempuannya Υαηҩ juga membawa bekal ke sekolah. Mereka akan makan bersama, dan berbagi (bertukar) lauk.
Yang menarik, sepulang saya bekerja, vina menyambut saya dan berkata "mama...tebak, siapa Υαηҩ tadi minta bekel-nya ina"
Hm...melihat ekspresi wajah-nya Υαηҩ penuh misteri, saya yakin, ini bukan teman-nya yg biasa diajak berbagi.
Betul saja, tebakan saya meleset semua.
Lalu siapa ya?
"B a j a..." Jawabnya dengan gaya Υαηҩ didramatisir... :)
Saya tersenyum dan sedikit kaget juga...
Kenapa harus kaget? Sedikit info Ɣªãå, Baja itu terkenal sebagai anak Υαηҩ sedikit unik menurut saya (dari cerita vina dan teman2nya)
Anak ini mungkin sedang mencari perhatian atau bagaimana, yg pasti dia suka menjahili teman2nya baik lelaki atau perempuan. Kadang sedikit ekstrim, hasilnya ada saja Υαηҩ menangis karenanya.
Maka itu, vina dan beberapa temannya enggan berteman dengannya.
Awalnya saya sempat berpikir negatif. Bahwa bekal vina direbut, tapi, melihat ekspresi puteri saya ini, saya tahu perkiraan saya salah.
Benar saja...
Menurut vina, hari ini di sekolah, saat akan menikmati bekalnya, Baja tertarik melihat tuna goreng tepung di kotak makan Vina.
"Apaan itu na?" Tanya Baja.
"Ikan tuna" jawab vina
"Ikan apa itu?"
Vina kaget...masak temannya tidak tahu ikan tuna?
Spontan, dia mengulurkan sepotong tuna goreng ke Baja.
Begitu mencicipi tuna itu, Baja bilang "enak", dengan ekspresi berbinar
"Belum pernah makan ini?" Vina masih penasaran.
Baja menggeleng.
Lagi-lagi secara spontan vina mengajak Baja makan bersama.
Tentu saja, agak heboh suasana di kelas vina.
Baja ♈ǝлƍ terkenal jahil dan aktif itu, duduk bersama anak-anak perempuan, menikmati bekal.
saya tersenyum mendengar cerita Vina. Apalagi dia masih tidak percaya kalau ada temannya Υαηҩ belum pernah makan ikan tuna.
Saya senang mendengar cerita vina. Setidaknya ada kesempatan bagi saya untuk menjelaskan (dengan contoh kejadian tadi) bahwa kehidupan kami walaupun di desa, jauh lebih baik dibanding temannya ♈ǝлƍ lain.
Kalau bagi kami tuna itu hal biasa, bagi teman2nya belum tentu.
Satu lagi hikmah ♈ǝлƍ bisa kami petik adalah...
Memberi itu, bisa membuat kita menyadari, betapa beruntungnya kita (walaupun kehidupan kita sangat sederhana).
Memberi itu, bisa menciptakan keharmonisan.
Memberi itu, menyenangkan
Memberi itu, menghilangkan permusuhan.
Dan ketika kita memberi tanpa memikirkan imbalan...saat itulah kebahagiaan bisa ditemukan
Ah...indahnya memberi...:)
Terima kasih vina, terima kasih Baja...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 27 Agustus 2014

Aozora...

Perkembangan sora saat ini, di usia-nya Υαηҩ baru 9 bulan, sudah lumayan.
Baru dalam proses mencoba-coba merangkak (walau hasilnya adalah ngesot), gigi baru satu, mulai belajar berdiri.
Υαηҩ menarik menurut saya, baby ini sudah bisa melambai, mulai mengingat objek yg sudah dikenalkan padanya...contoh, bendera, bulan, sapi, bebek, babi dan lainnya...bahkan 4 anjing kami, dia sudah tahu, mana yang pumpkin, olive, nino dan molly.
Menunjuk dengan pandangan mata, bukan tangan.
Komunikasi simple pun sudah bisa dia lakukan. Menunjuk kemana akan pergi, menirukan cara menyetir, meminta makan (maam...), melambai saat seseorang akan pergi, Dan beberapa komunikasi simple lainnya.
Kemajuan sora lumayan bagus.
Memang sih, saat ini mulai deh manying-nya...mama addict (dan pengempu addict).
Bangun pagi untuk masak? Wah...butuh perjuangan...
Yang menyenangkan, kedua kakaknya sangat sayang (walau sering jahil) dan sangat kooperatif dalam mengasuh Sora... :)
Kalau papa-nya...harus dong...walaupun, seperti kedua kakaknya, saat ini Sora juga ƭίϑαƙ mau diambil papanya ​ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮
Semoga perkembangan dia semakin baik...dan semua anak2 saya (plus duo wavish) selalu ada dalam lindungan-Nya...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 24 Agustus 2014

I Love u...

Ketika mama mengatakan pada kalian, anak-anak mama, kata sakti "I love U" atau "mama sayang kamu" Ɣªήg mama inginkan, kata-kata itu bukanlah sekedar kata.
Bukan pula untuk menjadikan pengucapan kata itu sebagai kebiasaan antara kita (kebiasaan bisa membosankan).
Υαηҩ mama inginkan adalah...kalian tahu bahwa mama sungguh-sungguh menyayangi kalian.
Itu sebabnya, mama tidak banyak mengkritik pedas, mama hanya mengingatkan, itu sebabnya ketika mengatakan itu mama memeluk kalian, karena mama ingin kalian tahu bahwa mama menyayangi kalian.
Kalian apa adanya.
Kalian Υαηҩ terlalu aktif, kalian Υαηҩ pelupa, kalian Ɣªήg jahil, kalian Ɣªήg kadangkala sembrono, kalian Ɣªήg berisik, kalian Υαηҩ seringkali ƭίϑαƙ membiarkan mama beristirahat :)
Dan tentu saja, kalian dengan prestasi-prestasi kalian...
Mama ƭίϑαƙ ingin terlalu banyak mengintervensi atau mendikte kalian...
Karena mama ingin kalian menemukan sendiri betapa menariknya dunia ini, dan betapa berharga-nya apa Υαηҩ ada dalam diri kalian.
Mama tidak ingin jadi pemain ataupun bintang...
Mama hanya ingin jadi sutradara Υαηҩ mengarahkan kalian dan membuat kalian menemukan sendiri 'gaya kalian'
Mama hanya ingin jadi langit biru Υαηҩ membuat bintang terlihat indah...
Doa mama, akan ada di setiap langkah kalian...
Jadi ketika mama mengatakan "mama sayang kamu..."
Itu artinya...mama bersungguh-sungguh dana kalian bs merasakan makna dari kata itu, sayangku...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 22 Agustus 2014

Melangkah dari Zona Nyaman...

Ketika berita perpindahan dari tempat tugas yang lama sudah positif, jujur saja saya memendam banyak ketakutan.
Saya merasa sangat nyaman di tempat tugas saya sebelumnya. Selain karena 80% guru disana masuk secara bersamaan, ikatan kekeluargaan kami sudah sangat baik.
Tidak ada rahasia diantara kami. Kami semua sudah saling mengetahui satu sama lain. Baik buruk, susah senang, semuanya bersama.
Tetapi, surat pindah itu sudah keluar. Sah. Dan harus dilaksanakan.
Sempat ada kemarahan dalam diri saya. Entah kenapa, dan entah kepada siapa.
Bayangkan saja...saya harus memulai dari nol untuk menyesuaikan diri, membaca situasi dan mempelajari lingkungan baru.
Pada masa jeda, sebelum saya mulai bertugas di tempat baru, karena saya harus menyelesaikan tugas mengajar hingga semester berakhir, banyak hal Υαηҩ membuat saya berfikir.
Saya seperti diingatkan untuk belajar ikhlas, dan selalu melihat sisi positif dari setiap kejadian.
Jujur saya merasa seperti kehilangan cinta pertama. ​ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮
Akhirnya, pandangan itu saya alihkan. Maksudnya, saya menganggap susut itu seperti rumah bajang, sedangkan sma undisan adalah rumah mertua yg juga saya sayangi. ;)
Keduanya adalah keluarga yang sangat saya sayangi.
Syukurlah, keluarga besar SMA Undisan menerima saya dengan sangat baik. Banyak bantuan ♈ǝлƍ datang kepada saya. Tak ada kebencian, ataupun permusuhan. Semuanya sangat baik.
Dan, ada hal lain Υαηҩ menguatkan saya.
5 anak di rumah...Υαηҩ benar-benar membutuhkan saya.
Davina, Mesha, Aozora, Wahyu dan Vishta.
Mereka anugerah terbesar untuk saya. Dan ketika saya menerima mereka, itu seperti menandatangani kontrak untuk selalu berbagi hidup dengan mereka.
Alay? Ya lah...ibu mana Υαηҩ tidak alay? :)
Kalaupun, ada hambatan dari sisi sertifikasi dan administrasi lainnya...bagi saya, itu adalah konsekuensi dari sebuah pilihan.
Sebagai manusia biasa, pasti ada kekecewaan. Tapi sebagai ibu, bisa selalu dekat dengan anak-anak...itu adalah kebanggaaan.
Aneh? Maksud saya adalah...
Semua sekolah, saat ini dengan absensi sidik jari, mempunyai aturan yg sama tentang waktu kerja.
Keuntungan saya saat ini adalah, jarak tempuh ♈ǝлƍ lebih pendek.
Jadi dalam waktu 5 menit saya sudah berada di rumah.
Disaat kondisi mendesak, entah itu salah satu dari anak2 itu sakit, atau pengasuh berhalangan, atau suami mempunyai kesibukan, bisa kami atur dengan lebih baik, tanpa saya harus ijin dari kewajiban mengajar.
Kalaupun saya wajib stand by di tempat kerja...dalam kondisi mendesak saya masih bisa mengontrol anak2 saya.
Ditambah lagi, wahyu bersekolah di tempat saya mengajar. Kami bisa berkomunikasi lebih intensif.
Dan saya juga bisa lebih nyaman meluangkan waktu untk kedua orang tua saya.
Tentu saja dengan dukungan suami tercinta, pengertiannya dan kesabarannya mendengarkan keluh kesah saya...
Yah, saya semakin yakin, dengan keikhlasan, rasa percaya kepada-Nya, dan keinginan untuk berbakti...
Melangkah keluar dari zona nyaman bukanlah hal yang menakutkan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®