Kamis, 12 November 2015

Tentang Doa

Percayakah kamu pada kekuatan doa?
Saya percaya. Sangat percaya.
Bagi saya, doa itu semacam sarana komunikasi antara saya da Dia.
Seperti seorang anak yang berbicara kepada orangtua-nya.
Dia akan memberikan apa yang kita mau, JIKA itu memang baik untuk kita.
Sejak kecil, orangtua saya memang disiplin untuk urusan yang satu ini. Berdoa.
Bukan sekedar meminta. Tapi sebagai sarana untuk berterima kasih pada-Nya.
Perjalanan waktu juga membuat saya melihat dan merasakan begitu besar makna sebuah doa.
Tidak semua yang saya minta akan terwujud dengan mudah. Selalu ada jalan walaupun berliku, walaupun harus terjatuh dulu, untuk menemukan apa yang baik untuk kita.
Yang harus kita punya, kepercayaan pada-Nya.
Itu pula yang membuat saya merubah cara berbicara saya pada-Nya.
Tidak lagi meminta apa yang saya inginkan (karena kita tidak pernah tau, benarkah itu yang baik untuk kita?). Saya hanya mengatakan bahwa inilah yang saya inginkan...tolong, beri saya jalan jika ini memang yang terbaik untuk saya dan keluarga saya, jika tidak, tolong beri saya jalan untuk menemukan yang terbaik untuk saya, keluarga saya dan orang2 sekitar saya.
Ya...saya tidak meminta yang terbaik untu saya saja.
Apalah artinya jika saya saja memperoleh kebaikan, tapi tidak orang2 terdekat dan terkasih saya? It's useless.
Pengalaman juga mengajarkan, ketika saya meyakini untuk melakukan yang terbaik untuk orang2 yang saya kasihi, tetap berkomunikasi dengan-Nya...semua pintu seperti terbuka untuk saya.
Tidak ada yang kebetulan, jika Dia sudah berkehendak. Ya kan?
Tidak selalu mudah, tidak selalu mulus. Itu benar sekali. Kita hanya harus tetap yakin, tetap berkomunikasi dan...tetap bersyukur. Itu saja.
Tapi satu hal.
Prinsip saya sejak kecil...Ora et Labora...Berdoa dan Berusaha...itu selalu jadi pasangan abadi.
Berdoa saja, tanpa berusaha...sama saja seperti berusaha saja tanpa Berdoa.
Berdoa saja, memohon saja, tanpa melakukan sesuatu...apa yang bisa kita perbaiki?
Berdoa membuka semua pintu untuk kita menemukan jalan. Jika kita tidak bergerak, tidak jatuh, tidak mengalami kesukaran...bagaimana kita tahu, betapa berartinya kebahagiaan? Walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.
Jatuh bangun membentuk sebuah keluarga, menjalin hubungan dengan siswa dan teman kerja, teman2 dari luar profesi, keluarga besar, membuat saya menyadari...berdoa dan berusaha harus sejalan. Itu mutlak.
Jalinan hubungan membuat saya merasakan banyak cinta, mengajarkan saya mencintai dan mengasihi, juga berbagi bahkan berkorban.
Menjaga hubungan itu, bukan hal yang mudah.
Berdoa menguatkan saya. Dengan doa, saya terkadang bisa terhubung dengan orang yang sedang membutuhkan bantuan, walaupun sekedar curhat, untuk melegakan hati. Dan doa selalu bisa menghubungkan saya langsung dengan orang yang bisa membantu saya saat membutuhkan.
Percayalah pada kekuatan Doa, percayalah pada kekuatan dirimu untuk berusaha...
:)
By Mahitri W