Sabtu, 12 Desember 2015

Bahagia - Sedih - Bahagia - Sedih ...

Seberapa besar suka cita kita, segitu juga sedih yang akan dirasa...
Ada ungkapan seperti itu yang sering saya dengar...dalam berbagai versi, dalam berbagai bahasa...
Bukannya saya baru menyadari itu, saya justru sangat2 menyadari itu. Hanya saja, saat ini saya benar-benar tergelitik untuk menuliskannya. Entah dengan maksud apa. Mungkin hanya untuk memuaskan hati saya saja.
Seperti hari ini, perasaan saya benar2 seperti sedang menaiki roller coaster dengan kecepatan naik turunnya yang ekstrim.
Saya berterima kasih kepada anak2 saya yang walaupun sedang mengalami guncangan, yang membuat saya harus selalu berjuang menahan airmata, tapi kalian masih tetap berprestasi.
Ini bukan tentang berada di peringkat berapakah kalian, tapi lebih kepada besarnya usaha kalian.
Buat saya, yang penting mereka tetap saling mendukung, itu sudah sangat berarti.
Saudara ke-3 meraih juara umum. Ini memang kabar baik, dukanya adalah...engkau harus bersiap memasuki dunia pertarungan sesungguhnya...lebih mudah merebut daripada mempertahankan...
Saudara ke-1 dan ke-2...semangat kalian, itu sangat membanggakan.
Menghapus kabut, mungkin susah, tapi bukan ga mungkin diakalin supaya ga nabrak sana-sini...
Terima kasih karna mempercayakan saya sebagai pendengar keluh kesah kalian.
Kejutan terbesar datang dari saudara ke-4...
Ketika kabar peringkat 1-nya sampai di telinga saya, saya sampai bingung...harus bereaksi seperti apa :p
Saudara ke-1 sampai mengecek raport-nya beberapa kali. Bukan karna kami meragukan kemampuannya, tapi...terlalu mengejutkan...
Menurut bu wi, saudara ke-4 baru bunyi gong-nya. Hehehe.
Apapun yang terjadi hari ini, baik yang menyenangkan atau menyedihkan, saya bersyukur, banyak pelajaran yang membuka mata, telinga dan hati saya.
Mengajarkan saya banyak hal.
Saya bahagia, ketika melihat mereka ber-4 saling mendukung. Si bungsu, tetap jadi pusat hiburan :) .
Ya, bahagia dan sedih, memiliki garis yang sangat tipis. Tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.
Terima kasih Sang Hyang Widhi...
Karena memberikan kelima anak ini ke dalam kehidupan saya.
Dan memberikan suami yang bersedia mendukung segala keputusan saya tentang mereka.
Saya bukan satu2nya ibu bagi mereka, belahan jiwaku...sahabatku, kakakku, personal advicer terbaik...
Ibu Dewi...benar2 partner terbaik...
Kalian semua membuat saya banyak belajar, lebih peka, dan bersemangat...
Tiap senyuman di bibir saya, ataupun tetes air mata saya...
Memiliki arti yang sama...
Tiap omelan saya, tiap pelukan saya
Juga memiliki arti yang sama...
Bahwa saya sungguh-sungguh mencintai kalian...
It's okay if this life is never flat...
As long as all of us are holding hands one another...
Everything will be okay.
By Mahitri W

Tidak ada komentar:

Posting Komentar