Jumat, 17 November 2006

TOKEK..!!

Terus terang, aku agak terganggu dengan makhluk yang satu ini. Gak ada bagus2nya...Buat aku, ngeliat tokek sama aja seperti ngeliat sesuatu yang amaat sangaaat mengerikan!
Entah kenapa, tiap ngeliat si T ini aku bisa hilang kontrol...lenyap segalakecantikan dan keanggunan...histeris en lari sekencang2nya adalah prioritas utama. Bukan sekali dua kali aku dipelototin bapak karena kelakuanku ini. Abis gimana doonkk...
Saat ini,suami juga suka bete kalo aku berpapasan ama si T. Aku bisa tiba2 'hilang' dari pandangan mata. Dan muncul pada radius min.500m dari tempatnya.
Sumpe...kalo dah ngeliat tokek...segala kekuatanku kayaknya ilang, hati tu kayak mencelos gitu...jadi lemezzz(tapi kok bisa lari yah?).
Sampai saat ini, aku masih tetap enggan masukkamar mama dan bapak, dirumahku. Bukan karena menjaga sopan santun. Tapi, kalo malam...suka ada penampakan disana! Dah gitu, tokek disana gedenya ngalahin BAGONG...
Satu lagi...dah hampir 2 bulan ini...aku gak pernah masuk dapur di rumah bawah...
buset...itu tokek suka dengan tidak senonoh mejeng di deket meja makan. Yang aneh...namanya tokek kan munculnya malem kan? Nah, tokek yang satu ini suka muncul siang hari juga...trus jalan2 gitu aja...GAK SOPANNN!
Yang aku ingat, terkahir kali aku masuk dapur itu...cuma berdiri di depan pintu dapur sambil gendong meca, ngobrol ama pembantu kakakku. Suddenly, ada suara srek...srek...srek...di atas pintu,pas nyadar, aku dah berdiri +/- 3m dari pintu...treus dengan penuh curiga aku tanya..."itu tokek kan!!!"
si mbak cuma senyum geli en bilang...iya gede banget...tadi dah ada, tapi ga tak kasi tau, takut bu koming lari...orang bawa meca gitu..."
Huah...langsung deh aku meneguhkan hati untuk tidak masuk dapur itu lagi!
Seperti orang yang phobia ketinggian...kayaknya aku phobia ama tokek deh.
Terus terang, aku ga pernah digigit...amit2 jabang bayi, jangan sampe...!
Cuma ya gitu deeehhh....
Nah, aku dah 2 taon di Sunrise School, biarpun dari jenis plafon en atap yang dipake ni sekolah, aku dah curiga pasti ada tokek...(ini dibenarkan oleh para cln.service disono)...tapi aku ga pernah liat langsung. Jadi ga masalah...kan munculnya malem.
Selama di SS, aku seringkali mejeng di kitchen...banyak makanan...dan ga pernah ada masalah...
Entah kenapa, kemaren seperti biasa, aku bikin teh en creamer (nyam)...secara refleks aku noleh keatas...DEEENNGGG!!!
Tokeknya dong...gede buanget....WWHHUUAAA....penuh semangat aku lari ninggalin minumanku. Aku baru nyadar...seluruh penunggu dapur pada ikut lari, termasuk mbak Idaku tersayang...dah gitu baru mereka nanya..."ada apa sih bu?"
Hahahaha.....
hiks...mereka pada ketawa...
Entah ya...apa karena takut sama tokek, aku tuh jadi ada semacam kontak batin ama selurh tokek di Bali ini. Abis, seringkali aku liat tokek di tempat2 yang sebelumnya ga diliat ama yang lain...
Kayak kemaren, mbak Ida ampe nanya..."Ngapain juga omink liat keatas?"
Ya ga tau....
Namanya juga telepati...
Hiks...
Kalo gitu, aku mau takut ama RICHARD GERE aja ddeeehhhh....

Rabu, 15 November 2006

Kursi Indah Untuk Mama

Beberapa hari yang lalu, ada inseden kecil yang bikin aku ingat sesuatu...yang berhubungan dengan mama...

Dulluuu banget, waktu umurku sekitar 7 tahun gitu...aku masih tinggal di Kupang, NTT, tepatnya di daerah Tingkat I. Aku lupa tepatnya, yang pasti, sore itu, menjelang maghrib...langit sore dah semakin gelap...aku, mama dan mbak dewi jalan ber-3. Aku lupa dari mana. Yang pasti kami bertiga jalan kaki..dan saling bergandengan, mama di tengah2..diantara aku dan mbak dewi. Saat itu aku ingat mama cerita banyak hal, tentang jadi perempuan yang maju, dsb...

Terus terang aku juga bingung, kenapa aku bisa tiba2 saja ingat kejadian saat itu...bahkan aku ingat aku memakai baju warna pink...kedengarannya mengada2, tapi sungguh, aku bisa ingat dan hampir merasakan suasana yang hampir gelap saat itu...

Saat mendekati perempatan menuju rumah kami, kami melewati rumah yang lumayan bagus. Untuk masa itu, termasuk bagus malah. Rumah berpagar besi yang tidak terlalu tinggi (pagarnya), halaman rumput yang tidak terlalu luas, pohon2 dan bunga2 yang tidak terlalu banyak, tertata rapi. Dan saat itu, pintu depan rumah itu terbuka lebar...jenis pintu dengan 2 bagian...sehingga kami bisa melihat ruang tamunya secara langsung. Di sana ada satu set meubel antik yang benar2 cantik.

Tiba2 mama berhenti sebentar dan memandang ke dalam...aku pikir mama memperhatikan tanaman anggrek yang ada di bagian samping...mama suka anggrek...trus setelah beberapa menit berdiri, mama mengajak kami berjalan lagi. Trus mama ngomong gini "kursi yang ada di ruang tamu tadi bagus sekali ya?" kira2 begitulah yang diucapkan mama. Intinya mama suka sekali...bahkan mama sempat bilang kalo mama pingin punya kursi seperti itu.

Malamnya, entah bagaimana, apa yang diucapkan mama, masih terngiang jelas di telingaku...bahkan aku bertekad suatu hari nanti, aku ingin bisa membelikan mama kursi yang cantik itu...Biarpun tidak mirip, yang penting kursi yang cantik dan indah...untuk mama.

Tapi cuma malam itu...ya tekadku cuma sampai malam itu. Karena setelah malam itu, aku tidak ingat lagi. berhari-hari lewat, bahkan tahunan, puluhan tahun lewat...aku udah gak ingat lagi...

Sampai beberapa hari yang lalu, saat anakku Vina bilang, "mama, nanti ina mau beliin mama meja yang kayak punya kak wahyu ya..."

'deg'...tiba2 semuanya teringat begitu saja...Mungkin aku diingatkan...bahwa aku pernah berkhayal bahwa saat aku dewasa nanti, aku ingin memberi kebahagiaan buat mamaku...Tapi ternyata...rasanya aku belum mewujudkan itu...

Ah mama....

Jumat, 10 November 2006

Izinkan Aku Bersandar...

Yakinkah ku berdiri, di hampa tanpa tepi
Bolehkah aku, mendengar-Mu
Terkubur dalam emosi, tanpa bisa sembunyi
Aku dan nafasku, merindukan-Mu
Terpuruk ku disini, teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti, Kau menemani
Dalam hidupku, kesendirianku…
* Teringat ku teringat, pada janji-Mu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri, kulakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli, siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika Kaulah sandaran hati *
Inikah yang Kau mau, benarkah ini jalanMu
Hanyalah Engkau yang kutuju
Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah, tanpa hadirMu
Dalam gelapnya, malam hariku……

(Sandaran Hati, by LETTO)
Sering aku merasa lelah…sekali, maka saat itu aku ingat padaMu
Saat aku merasa tidak sanggup lagi untuk berdiri, maka aku berpegang padaMu
Kadang aku begitu sakit hingga ingin menangis, maka di depanMu ku menangis
Bila hati terlalu gembira, hingga tak bisa aku ungkap dengan kata,
Maka padaMu lah aku bercerita…walau tanpa kata…
Sakit, sedih, hancur, bahagia, dan ketakutanku…
Hanya Engkau tempatku mengadu
Kadang aku lupa untuk bercerita padaMu, menyebut namaMu
Tapi Engkau selalu bersedia memberi tempat padaku, kapan saja aku ingin berbagi
Bahkan saat ini, disaat aku merasa sudah habis kekuatan dan air mata…
Aku tetap merasa Engkau sedang membimbingku…
Engkau beri aku 2 malaikat kecil sebagai penopang…
Aku tidak tahu lagi…Mereka yang tidak bisa berjalan tanpa aku
Atau justru aku yang akan hancur tanpa mereka…
Yang aku tahu…Engkau lah yang selalu hadir di sini
Dalam hidupku…
Tuhan…maafkan atas dosa-dosa kecil dan besar yang aku perbuat…
Maafkan karena aku selalu datang dengan airmata dan memohon kekuatan
Bahkan saat berbahagia pun, aku akan menangis…
Tuhan…aku mohon…sinarilah jalanku selalu…
Agar aku tak hilang arah…karena aku harus membimbing karuniaMu jua…
Beri aku kekuatan karena… kadang aku ingin menyerah
Karenanya…setiap malam aku hanya mampu memohon sebelum tidurku…
“Ijinkan aku bersandar padaMu…”
Maka dengan memeluk kedua malaikat kecilku…
Aku tahu, Engkau ada disini…