Jumat, 22 Agustus 2014

Melangkah dari Zona Nyaman...

Ketika berita perpindahan dari tempat tugas yang lama sudah positif, jujur saja saya memendam banyak ketakutan.
Saya merasa sangat nyaman di tempat tugas saya sebelumnya. Selain karena 80% guru disana masuk secara bersamaan, ikatan kekeluargaan kami sudah sangat baik.
Tidak ada rahasia diantara kami. Kami semua sudah saling mengetahui satu sama lain. Baik buruk, susah senang, semuanya bersama.
Tetapi, surat pindah itu sudah keluar. Sah. Dan harus dilaksanakan.
Sempat ada kemarahan dalam diri saya. Entah kenapa, dan entah kepada siapa.
Bayangkan saja...saya harus memulai dari nol untuk menyesuaikan diri, membaca situasi dan mempelajari lingkungan baru.
Pada masa jeda, sebelum saya mulai bertugas di tempat baru, karena saya harus menyelesaikan tugas mengajar hingga semester berakhir, banyak hal Υαηҩ membuat saya berfikir.
Saya seperti diingatkan untuk belajar ikhlas, dan selalu melihat sisi positif dari setiap kejadian.
Jujur saya merasa seperti kehilangan cinta pertama. ​ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮
Akhirnya, pandangan itu saya alihkan. Maksudnya, saya menganggap susut itu seperti rumah bajang, sedangkan sma undisan adalah rumah mertua yg juga saya sayangi. ;)
Keduanya adalah keluarga yang sangat saya sayangi.
Syukurlah, keluarga besar SMA Undisan menerima saya dengan sangat baik. Banyak bantuan ♈ǝлƍ datang kepada saya. Tak ada kebencian, ataupun permusuhan. Semuanya sangat baik.
Dan, ada hal lain Υαηҩ menguatkan saya.
5 anak di rumah...Υαηҩ benar-benar membutuhkan saya.
Davina, Mesha, Aozora, Wahyu dan Vishta.
Mereka anugerah terbesar untuk saya. Dan ketika saya menerima mereka, itu seperti menandatangani kontrak untuk selalu berbagi hidup dengan mereka.
Alay? Ya lah...ibu mana Υαηҩ tidak alay? :)
Kalaupun, ada hambatan dari sisi sertifikasi dan administrasi lainnya...bagi saya, itu adalah konsekuensi dari sebuah pilihan.
Sebagai manusia biasa, pasti ada kekecewaan. Tapi sebagai ibu, bisa selalu dekat dengan anak-anak...itu adalah kebanggaaan.
Aneh? Maksud saya adalah...
Semua sekolah, saat ini dengan absensi sidik jari, mempunyai aturan yg sama tentang waktu kerja.
Keuntungan saya saat ini adalah, jarak tempuh ♈ǝлƍ lebih pendek.
Jadi dalam waktu 5 menit saya sudah berada di rumah.
Disaat kondisi mendesak, entah itu salah satu dari anak2 itu sakit, atau pengasuh berhalangan, atau suami mempunyai kesibukan, bisa kami atur dengan lebih baik, tanpa saya harus ijin dari kewajiban mengajar.
Kalaupun saya wajib stand by di tempat kerja...dalam kondisi mendesak saya masih bisa mengontrol anak2 saya.
Ditambah lagi, wahyu bersekolah di tempat saya mengajar. Kami bisa berkomunikasi lebih intensif.
Dan saya juga bisa lebih nyaman meluangkan waktu untk kedua orang tua saya.
Tentu saja dengan dukungan suami tercinta, pengertiannya dan kesabarannya mendengarkan keluh kesah saya...
Yah, saya semakin yakin, dengan keikhlasan, rasa percaya kepada-Nya, dan keinginan untuk berbakti...
Melangkah keluar dari zona nyaman bukanlah hal yang menakutkan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar