Senin, 04 Mei 2015

Bertahan dan Menyesuaikan

'Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung'
Pepatah ini sudah sering kita dengar sejak jaman SD dan sampai kapanpun, sering jadi ungkapan dalam banyak kesempatan.
Dimanapun kita berada, maka kita harus mengikuti aturan yang berlaku di tempat tersebut. Tentu saja, yang namanya aturan, akan diikuti dengan sanksi jika ada pelanggaran.
Saat kita (akan) memasuki suatu lingkungan baru, entah itu untuk sementara waktu, ataupun untuk jangka waktu panjang, sudah pasti kita harus tau betul aturan main di tempat tersebut. Tahu dan mengikuti, pastinya.
Memasuki suatu tempat yang baru, memang bukan hal mudah. Tidak mungkin juga penyesuaian akan terjadi hanya dalam beberapa waktu saja. Di awal, bagi beberapa orang, mungkin akan (terasa) mudah. Tapi, seiring berjalannya waktu, mungkin akan ditemui berbagai perbedaan atau ketidaknyamanan dalam berbagai hal. Atau ada juga yang sejak awal sudah sulit melakukan penyesuaian.
Pertanyaan tak terungkap seperti "kok begini sih?", "aduh, gimana ini?", "wah saya harus bagaimana?" Belum lagi jalur 'birokrasi' di setiap tempat, tidaklah sama. Bisa dipastikan akan membuat sedikit (atau banyak) frustrasi.
Apalagi, bagi yang sebelumnya sudah merasa berada pada Zona Nyaman. Nah, selamat memijit kepala :)
Haruskah terjebak pada zona ribet ini? Jangan dong... Yang namanya manusia, harus selalu siap dengan perubahan.
Caranya? Pertama, kita harus paham 'aturan main' di setiap tempat. Korek informasi ini dari berbagai pihak. Mencari tau dengan cara yang cerdas tentunya. Contohnya lewat acara ngobrol ngalor ngidul. Buatlah obrolan ringan tapi mengena dengan berbagai kelompok. Dari situ, kita bs mengambil kesimpulan atas aturan tak tertulis yang berlaku di tempat tsb.
Kedua, nguping cerdas. Nggak apa nguping obrolan orang, asalkan...dengan cerdas ya. Pura2 sibuk, fokus dengan kerjaan. Cari tau apa yang umumnya jadi 'masalah' bagi kebanyakan orang di sana. Jangan berkomentar atau nyeletuk. Itu tak cerdas, itu nyari masalah namanya. Apalagii...sok memberi info pada orang yang sedang jadi topik. Wah...selamat jadi anak tiri deh.
Berikutnya, berteman cerdas. Artinya, carilah teman sebanyak mungkin. Jangan langsung mengelompokkan diri pada satu kelompok. Bersikaplah netral. Jangan jadi ember. Jangan terlibat pada gosip. Jangan menjadi kompor. Please...kita sedang penyesuaian disini. Be smart!
Ikuti alur kerja orang sekitar kita. Jika cenderung kerja cepat, maka bergeraklah. Jika santai tapi cermat, berlatihlah, jika cenderung malas...hmmm, jangan diikuti, tapi jangan pula terlihat sok rajin. Be smart. Bekerjalah cermat tapi tak terlihat membentengi diri dari pergaulan.
Selanjutnya? Ya tergantung situasi juga ya. Banyak aturan main yang bs kita terapkan.
Yang terpenting...ingat pepatah di awal tulisan ini, dan jangan lupa...kita berada di suatu tempat, pasti ada alasannya. Yang membuat penempatan memang manusia. Tapi, semua bisa terjadi juga atas kehendak-Nya. Percayakan saja pada-Nya. Jalani dengan kesungguhan, dan keikhlasan.
Tips2 saya diatas juga bisa diterapkan...
Astungkara, kita bisa bertahan.
Jadilah seperti bunglon yang bisa menyesuaikan diri dimana saja, tapi jangan pula jadi bunglon yang bermakna tidak punya jati diri, terlalu mudah berubah.
Lalu? Ya, ambillah sisi positif dari bunglon :)
Selalu berfikir positif ya...maka itu akan sangat membantu ;)
By Mahitri W

Tidak ada komentar:

Posting Komentar